Senin, 31 Mei 2010

Nama Pengarang : Dra.Lisyawati Nurcahyani,M.Si

Judul Karangan : Peranan Lauya Dalam Kehidupan Masyarakat Cina

di Kalimantan Barat

Tahun Penerbitan : Tahun 2000

I.Pendahuluan

Menurut Lontaan(1975:245), kedatangan bangsa Cina ke Indonesia dilakukan melalui rute perdagangan sekitar abad ke III dan ke IV hubungan itu semakin berkembang pada abad ke VII antara pemerintah Cina dengan kerajaan yang ada di Kalimantan Barat.

Pertama kali untuk mengolah hasil bumi Kalimantan Barat berupa tambang emas yang ada di wilayah kerajaan Sambas. Mereka yang berasal dari suku Khek, suku Hok Lo, suku Hakka, suku Hokkian dan lainnya. Tersebar di Pontianak,Singkawang, Sungai Pinyuh, Pemangkat, Mempawah dan lainnya.

II.Adat Istiadat Masyarakat Cina

Berbahasa Cina di dalam kehidupan sehari-hari mereka,mempunyai agama kepercayaan yang berbeda, Budha, Kristen/Katholik Kong Hu Chu kepercayaan terhadap nenek moyang dianggap nabi mereka mereka menyembah apa yang mereka namakan The Phe Khong (semacam dewa) dan mempunyai kitab suci bernama Thung Shung. Mempunyai macam-macam dewa Sang Phok Kong (dewa kera) Shang Tang Hang Bong (dewa pencatat kelahiran dan kematian) dewa Im Yong Shien Thie (dewa penjaga neraka), dewa shak Bong Sui (dewa perang) dewa Phak Khong Thai Thie (dewa pemberi nama) (Wiryawan Ketua Bakom PKB Kalimantan Barat, April 2000)

Kepercayaan tradisi masyarakat Cina, sembanhyang kubur, sembanhyang langit, sembahnyang rebut, sembahnyang imlek

III. Peranan Lauya Dalam Kehidupan Masyarakat Cina

Lauya artinya orang yang tua yang dipakai sebagai pelantara roh-roh tua yang sudah meninggal. Lauya ada dua lauya melalui proses belajar dan bawaan langsung dari kecil. Proses lauya antara lain : a. Puasa mutih b. mensucikan diri. Penyebuhan yang dilakukan oleh lauya tidak hanya bersifat jasmani saja akan tetapi rohani juga. Roh yang maasuk dalam diri lauya ada yang baik juga ada yang jahat tergantung lauya yang menjalankan ajarannya.

Penutup

Kebudayaan Cina belum banyak yang mengetahuinya, hal ini disebakan ketertutupan masyarakat Cina terhadap masyarakat diluarnya. Lauya- lauya menjadi pegangan pantang menolak apabila ada yang meminta pertolongan

Tidak ada komentar: