Sabtu, 05 Februari 2011

Makam Syech Arsyad Albanjari Kelampayan Martapura Kalsel



Makam Syech Arsyad Albanjari Kelampayan Astambul Martapura
By.M.Natsir

• Menuju makam Syech Arsyad Albanjari dari Banjarmasin jam 09.00 wit sampai di komplek makam jam 10.30 wita. Memasuki wilayah kecamatan Astambul Martapura tertulis pintu gerbang pertama pemakaman Syech Arsyad Albanjari 6 km meter dari gerbang sudah dapat dilihat ibu-ibu penjual bunga buat ditaburkan dihalaman makam. Jalan selebar 4 meter dengan aktivitas pengunjung tamu yang datang membuat kendaraan harus berapa kali berhenti, kendaraan yang keluar maupun yang masuk cukup banyak. Pada pintu gerbang yang ke dua diwilayah komplek makam berdiri sebuah masjid yang cukup megah ditengah pasar penjual sovenir berbagai barang, kendaraan yang terparkir tidak teratur mempersulit pengunjung yang datang kemudian. Tiba di depan areal makam sudah disambut oleh anak-anak yang selalu meminta sedekah yang terus mengikuti sampai dimakam. Kuba besar yang terletak ditengah menunjukan komplek makam di dalam bangunan besar didalam kuba 3 makam yang ada, salah satunya makam Syech Arsyad Albanjari, ramainya pengunjung dan padatnya pengunjung didalam makam sangat sulit untuk bisa duduk dan masuk mendekati nisan, makam yang dipagari ditutup dengan kain kasa tipis dapat terlihat nisan yang berdiri didalamnya.
• Di daerah Banjar, khususnya Martapura hampir tidak ada orang yang tidak mengenal nama Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, beliau adalah Ulama kelahiran Kalimantan Selatan yang lama hidup di Makkah dan menulis kitab Sabilal Muhtadin yang namanya diabadikan sebagai nama Masjid terbesar di Banjarmasin. Setiap hari makam beliau yang letaknya kurang lebih sekitar 30 km dari kota Martapura selalu ramai oleh peziarah yang datang hampir dari seluruh pelosok Kalimantan. Berikut ini kisah tentang Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari yang saya ambil dari Diruang dalam depan pintu dapat dilihat beberapa orang yang menawarkan jasa mendoakan bagi pengunjung, ada menjual sovenir telur yang ditulis, air putih yang telah didoakan, banyak ibu-ibu meminta doakan anak-anaknya agar selamat dunia aherat, ruang tempat pemandian, ruang pustakaan yang menyimpan beberapa koleksi gambar maupun,barang lama,naskah yang disimpan dirak lemari. Dalam perpustakaan di temui bg Ipin selaku pengurus makam mengatakan bahwa tidak pernah sepi pengunjung seperti sekarang sangat padat, biasanya pada saat libur , mulai jumat,sabtu,minggu pengunjung dua kali lipat dibandingkan hari biasa.Pengunjung kelihatan lebih banyak didominasi ibu-ibu yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia lainnya.

Tidak ada komentar: