Senin, 25 Januari 2010

Upacara Gunting Rambut

Oleh. M.Natsir

latar belakang upacara

Kegiatan upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Pontianak sesuai dengan kondisi dimana upacara adat itu dilaksanakan, seperti halnya upacara-upacara yang berkaitan dengan suatu pristiwa adat, ritual kepercayaan masyarakat yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan lingkungan salah satunya adalah Upacara penyelenggaraan memotong rambut (cukur rambut) dengan tujuan untuk membuang rambut yang dibawa sejak anak dilahirkan. Maksud yang lainnya adalah untuk membuang sial yang terdapat pada ujung-ujung rambut yang dibawa sejak lahir.

Bagi masyarakat suku Melayu Kabupaten Pontianak, gunting rambut adalah salah satu unsure budaya yang masih tetap dilaksanakan dan dihanyati, karena di dalam budaya tersebut yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang sangat sacral, dan bermakna wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk keselamatan dan kesejahteraan bagi keluarga khususnya maupun masyarakat pada umumya.

Pada upacara gunting rambut atau disebut juga potong jambul diselenggarakan apabila di dalam satu keluarga mendapatkan anak bayi yang telah menginjak usia sekitar 40 hari sampai 1 tahun, menjadi suatu upacara tradisi masyarakat secara umum.

Maksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari upacara gunting rambut sebagai rasa ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa, memohon ksejahteraan dan keselamatan bagi anak atau bayi dalam kehidupan dunia dan akhirat. Disamping itu juga merupakan suanul Rasul yang dilaksanakan untuk mendapatkan keredhaaan serta keselamatan bagi bayi yang baru lahir yang digunting rambutnya.

Waktu Penyelenggaraan Upacara

Waktu tidak dibatasi pada penyelengaraan upacara adat gunting rambut, akan tetapi pada umumnya dilaksanakan oleh orang tua bayi setelah empat puluh hari dan juga sampai waktu satu tahun dilihat dari kondisi kedua orang tua, karena di dalam upacara ini memerlukan biaya yang tidak sedikit. Paling lambat pada tahun kedua setelah bayi lahir.

Tempat Penyelenggaraan Upacara

Upacara gunting rambut masyarakat Kabupaten Pontianak dilaksanakan di rumah orang tua bayi yang akan digunting. Namun tidak jarang dilaksanakan ditempat lain seperti di masjid atau tempat yang lebih luas sesuai dengan latar belakang keluarga uyang akan melaksanakan upacara. Hal ini disebabkan apabila pada akhir upacara pihak keluarga yang melaksanakan hajatan mengadakan jamuan makan bagi kaum kerabat yang dating.

Persiapan dan Perlengkapan Upacara

Peralatan perlengkapan atau benda-benda yang digunakan dalam upacara gunting rambut ini adalah antara lain;

1. Sebuah kelapa muda yang belum berisi

2. Beberapa bentuk cincin emas atau suase

3. Sebuah gunting

4. Lilin kuning atau lilin lebah untuk menilin rambut yang akan digunting

5. Bunga tujuh jenis

6. Benang tujuh warna

7. Beras kuning dan bertih

8. Satu mangko tepung tawar

Satu ikat dedaunan dari jutuh jenis daun seperti daun ribu-ribu, daun ati-ati, daun anjuang, daun sedingin, daun tapak kuda, daun pandan dan daun ruas

9.Satu helai selendang pelangi atau serang

10. Pokok telur

11. Minyak bau

12. Dupa

13. Tanah Mekah (boleh ada boleh tidak)




Foto 1

Membuat Kelapa Ukir Bahan Gunting Rambut

Sebelum upacara dimulai buah kelapa muda diukir dan dibuka bagian atasnya, airnya dibiarkan dalam keadaan utuh. Pada bagian bawah kelapa dipotong mendatar agar dengan mudah untuk meletakannya di dalam talam. Talam yang berisi kelapa ini diletakan bersama dengan gunting kecil

Jalannya Upacara Menurut Tahapannya




Foto 2

Pengguntingan Rambut

Anak yang akan dipotong rambutnya diberikan pakaian yang bagus umumnya memakai pakaian kuning. Sebelum pemotongan rambut para undangan terlebih dahulu membaca surah Albarzanji atau Marhaban, ketika pembacaan marhaban maka dimulai dengan pemotongan sambil berdiri. Anak yang akan dipotong rambutnya digendong oleh orang tua sendiri dan diikuti oleh pembawa perlengkapan barang-barang yang akan dipakai untuk menggunting. Permulaan yang akan memotong rambut dimintai pada seorang yang paling tua dan terkemuka di dalam masyarakat dengan maksud mendapatkan berkah bagi anak tersebut. Anak yang akan dipotong rambutnya diikat dengan benang dengan bunga daun melati yang dibiarkan bergantung pada ujung rambut

Potongan rambut dimasukan kedalam air kelapa muda. Kelapa muda disimpan dibawah masjid atau musallah. Dengan tujuan agar anak tersebut hatinya tetap berada di masjid dan menjadi orang yang baik. Umumnya bagi pemotong rambut sebanyak 7 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Ketika sudah selesai pemotongan rambut yang pertama dan diikuti dengan yang lainnya kemudian diberikan satu keranjang (dari pelastik) berisi telur ayam atau itik direbus 3 biji diberi warna seperti jingga, biru laut lalu diberi kertas rabu-rabu (dipotong kecil-kecil) dan diberi bertangkai dan dibagikan atasnya uang seribu yang dibentuk seperti sebuah kipas. Untuk undangan yang lain yang tidak mendapat tugas memotong rambut juga mendapatkan cindera mata tanpa ada uang hanya berisi telur dan keranjang plastik

Sesudah selesai acara pemotongan rambut anak bayi tersebut diserahkan orang tuanya dengan dukun bayi. Kedua orang tua dan para handai tolan berkumpul memohon dan berdoa kepada Allah SWT untuk keselamatan keluarga, anak yang dipotong rambutnya dan para hadirin sekalian. Bagi keluarga terdekat masih dilanjutkan dengan pembacaan doa Rasul untuk melepaskan nazar yang telah diniatkan ketika mendapatkan anak.

Makna Ritus dan Upacara

Pada upacara gunting rambut ada makna yang tersirat terutama untuk mensucikan anak dari mara bahaya dan permohonan keselamatan dan kesejahteraan kepada Allah SWT. Maksud makna yang terkandung dari beberapa symbol-simbol upacara yang diselenggarakan antara lain :

1. Lilin Kuning atau lilin lebah melambangkan agar anak nantinya mempunyai perangai yang halius dan manis budi bahasanya.

  1. Tujuh macam bunga melambangkan kepada anak agar sampai tujuh keturunan mempunyai keharuman nama;
  2. Benang tujuh warna melambangkan hubungan tali silaturahmi terjalin sampai tujuh turunan;
  3. Gunting yaitu alat untuk menggunting rambut;
  4. Kelapa gading melambangkan harapan bahwa anak nantinya dapat memberikan manfaat dalam kehidupan;
  5. Beras kuning bertih melambangkan mohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar kehidupannya kelak jauh dari rintangan dan halangan;
  6. Tepung tawar memohon keselamatan di dalam kehidupan bayi dan terhindar dari segala bahaya;
  7. Daun-daun 7 macam melambangkan kemakmuran dalam hidup anak, banyak rezeki, dan kehidupannya terhindar dari bahaya;
  8. Perhiasan cicin sebagai pengikat hubungan kasih sayang antara anak dan orang tua;
  9. Selendang pelangi atau kain serang melambangkan ikatan keturunan yang tidak putus-putusnya;
  10. Pokok telur sebagai lambing agar kemudian hidupnya dimurahkan rejeki;
  11. Minyak bau untuk menghindari gangguan dari roh jahat;
  12. Dupa untuk menghindari gangguan dari roh jahat;
  13. Tanah Mekah bertujuan agar anak kelak dapat sampai keTanah Suci Mekah.




Foto 3

Penguntingan Rambut Kelompok Wanita

Tidak ada komentar: