Upacara Tepung Tawar
Oleh : M.Natsir
Persiapan dan perlengkapan upacara Tepung Tawar bagi anak bayi juga dilakukan dengan upacara ritual dengan segala persiapan yang disediakan bagi ahli keluarga yang mempunyai hajatan. Peralatan yang perlu dipersiapkan dan dengan lengkap harus sudah ada jika acara dimulai. Adapun perlengkapan alat-alat tersebut antara lain;
1. Beras yang ditumbuk dicampur dengan daun pandan dan kunyit dibuat tepung
2. Daun-daun yang diperlukan untuk alat tepung tawar ialah daun kelapa yang dibuat seperti bunga tapak bebek diberi bertangkai disebut pentawar, dengan jumlah dua buah. Kemudian daun-daun yang disusun dengan jumlah lebih kurang dan puluh jenis diikat kemudian dipotong ujung pangkalnya sehingga rata permukaannya disebut tetungkal dengan jumlah tiga buah.
3. Nyiru kecil yang terbuat dari anyaman kulit bambu atau disebut juga layau digunakan untuk mengipas-ngipas badan disebut tudung bakul
4. Besi, kayu arus, bekas kayu baker diikat dengan tali disebut mereka pengkeras.
5. Benang diikat yang diputarkan diatas kepala menurut mereka mudah-mudahan keluarga itu dapat diikat hatinya menjadi suatu ikatan yang kuat dan kokoh tidak ubahnya seperti benang itu.
6. Tepung yang sudah ditumbuk dan diaduk di dalam tabung bambu yang berukuran garis tengahnya lebih kurang dua puluh senti meter, dan setingginya delapan belas sentimeter yang terbuat dari bambu Betung gunanya untuk menyimpan tepung yang sudah diaduk, tabung bambu ini disebut tudung telak
7. Beras dimasukan ke dalam gantang, sirih,pinang, tembakau,gambir, kapur,uang logam secukupnya disebut pengkeras.
8. Beras yang dicelup dengan kunyit disebut beras kuning atau beras kunyit.
9. Anggota yang melaksanakannya tiga orang untuk tetungkalnya dan dua orang untuk melaksanakan pentawarnya, dengan jumlah lima orang.
Perlengkapan Alat-Alat Tepung tawar
Prosesi Tepung Tawar
Cara melaksanakan tepung tawar ini setelah tepung diaduk, tetungkal dan penawar yang terbuat dari daun-daun dan daun kelapa itu dicelupkan pada tepung kemudian dicapkan pada kening, tangan kiri dan kanan, pusat, kaki kiri dan kanan dengan membaca selawat nabi atau doa untuk memohon keselamatan. Setelah selesai upacara Tepung tawar maka dilanjutkan dengan acara selanjutnya yaitu menggunting rambut bayi. Undangan yang hadir pada kegiatan tersebut adalah family dan tetangga yang terdekat.. Acara tepung tawar ini masih membudaya pada masyarakat Melayu Pontianak.
Rabu, 27 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar